Manfaat lidah buaya untuk burung
Penggunaan lidah buaya (Aloe vera) untuk burung sebenarnya sudah cukup lama dipraktikkan sejumlah penggemar dan penangkar burung di berbagai negara, dan terbukti ampuh mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Meski demikian, sampai sekarang pro dan kontra belum mereda. Mereka yang kontra beralasan, sifat bahan / cairan yang kental pada lidah buaya dikhawatirkan mengganggu saluran pencernaan dan pernafasan burung. Jadi, silakan Anda mencermati artikel ini secara bijak.Lidah buaya merupakan salah satu tanaman herbal yang bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit pada manusia. Atas dasar inilah, beberapa kicaumania dan penangkar mulai menerapkannya pada burung.
Uji coba yang pernah diterapkan antara lain penggunaan ekstrak lidah buaya bisa membantu mengatasi gangguan pencernaan akibat pakan terinfeksi bakteri. Selain itu, bahan ini bisa digunakan sebagai obat luka akibat infeksi maupun luka bakar.
Dalam uji coba lainnya, lidah buaya juga berfungsi sebagai zat antiseptik, sehingga dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan akibat luka, misalnya memotong paruh atau kuku burung secara tidak tepat.
Jika digunakan dengan sprayer, lidah buaya juga bisa berfungsi sebagai conditioner yang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri dan jamur pada bulu dan kulit burung yang terinfeksi. Cairan gel yang memiliki sifat menenangkan ini juga ampuh untuk menyembuhkan burung yang stres, bahkan bisa menambah stamina burung, serta mencegah terjadinya kondisi egg binding dalam kandang penangkaran.
Beberapa bahan aktif yang terkandung dalam tanaman lidah buaya ini adalah:
- Alion, baralon, natalion, klorofil, emodin, resin, albumin, minyak esensial, gum arabic, silika, fosfat, kapur, dan besi.
- Memiliki kandungan vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, vitamin E, dan vitamin B12.
- Memiliki kandungan mineral seperti kalsium (Ca), khlorida (Cl), chromium (Cr), tembaga (Cu), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), dan seng (Zn).
- Mengandung 20 asam amino dan 9 enzim yang bermanfaat untuk mengaktifkan seluruh bagian tubuh burung atau metabolisme tubuhnya.
Gel yang terdapat pada lidah buaya mampu mencegah infeksi akibat luka pada kulit. Karena itu, penggemar dan penangkar burung perlu mempertimbangkan manfaat tanaman ini sebagai penyembuh luka.
Cairan lidah buaya bisa menembus semua permukaan kulit. Hal ini bisa menjelaskan sifat penyembuhan ketika cairan digunakan untuk mengobati luka bakar, luka gores, lecet, dan masalah kulit lainnya. Sifatnya yang mampu menarik infeksi keluar dari luka sangat membantu pemulihan dan penumbuhan jaringan baru yang sehat.
Lidah buaya ini juga mengandung asam lemak yang memiliki sifat anti-inflamasi, serta hormon penyembuhan luka seperti auxin dan gibberellin. Selain itu, juga memiliki sifat anti-bakteri, anti-virus, anti-jamur dan sebagai pertahanan efektif terhadap berbagai serangan mikroba.
Tanaman lidah buaya memproduksi setidaknya enam agen antiseptik, yaitu lupeol, asam salisilat, nitrogen urea, asam cinnamonic, fenol, dan belerang, yang semuanya diakui sebagai antiseptik karena mampu membunuh atau mengendalikan jamur, bakteri, serta virus.
Penelitian sejak tahun 1930-an telah menunjukkan bahwa gel lidah buaya memiliki kemampuan tidak hanya menyembuhkan luka, tetapi juga mengobati bisul dan luka bakar, dengan menempatkan lapisan pelindung pada daerah yang terkena dan mempercepat penyembuhan.
Lidah buaya sebagai analgesik (pereda rasa sakit)
Tampaknya bukan rahasia lagi kalau lidah buaya bisa digunakan sebagai penghilang / pereda rasa sakit yang efektif. Kandungan lupeol, asam salisilat, dan magnesium dalam lidah buaya memiliki sifat analgesik yang kuat tanpa efek samping, sehingga sangat membantu burung (juga perawatnya).
Penggunaannya bisa disemprotkan ke luka yang dideritanya (untuk burung yang belum biasa dipegang), atau mengoleskan gel lidah buaya (untuk burung yang sudah jinak).
Bukan cuma burung saja, Anda pun bisa menggunakan cairan lidah buaya untuk menghilangkan rasa sakit, misalnya akibat digigit burung paruh bengkok seperti nuri dan kakatua. Oleskan gel lidah buaya ke bagian yang digigit, kemudian dibungkus selama beberapa menit.
Lidah buaya juga bisa membantu untuk membekukan darah dalam jaringan yang terluka, serta meminimalkan pembengkakan dan memar.
Lidah buaya untuk burung yang suka mencabuti bulunya
Wah, masih ada lagi nih manfaat lidah buaya, yaitu bisa digunakan untuk terapi burung yang suka menggigit / mencabuti bulu-bulunya sendiri.
Dalam hal ini, gel lidah buaya dibuat cairan terlebih dulu, lalu dimasukkan dalam botol sprayer dan disemprotkan ke kulit dan bulu burung. Cairan ini bisa “menenangkan” kulit yang mengalami iritasi akibat dari perilaku burung yang sering mencabuti bulu-bulunya.
Tetapi perlu digarisbawahi, perilaku burung seperti ini bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, burung stres, sehingga terapi ini bisa dibenarkan. Kedua, banyak kutu / tungau yang menempel pada bulu dan kulit. Terapi lidah buaya menjadi percuma, jika sumber penyebabnya belum teratasi. Kutu / tungau hanya bisa dibasmi dengan insektisida yang khusus dan aman untuk burung, misalnya FreshAves.
Memberikan lidah buaya sebagai pakan burung juga bisa membantu mencegah kerusakan bulu. Efektivitasnya terutama karena tanaman ini mengandung magnesium lactate, zat kimia yang dikenal sebagai penghambat pelepasan histamin, yang sering menyebabkan iritasi kulit dan rasa gatal.
Lidah buaya sebagai immuno stimulant
Sebuah penelitian di Rusia menunjukan, lidah buaya berhasil menghilangkan racun dari tubuh dan bereaksi sebagai immuno stimulant, atau zat pemacu sistem kekebalan tubuh. Lidah buaya juga mengandung rangsangan imun yang komplek, galactomannan, yaitu polisakarida yang bereaksi sebagai zat anti-inflamasi dan meningkatkan fluiditas membran sel dan permeabilitas.
Jika di rumah Anda memiliki tanaman lidah buaya ini, ambillah beberapa daunnya. Selanjutnya diiris tipis-tipis dan bisa diberikan kepada burung Anda yang lesu dan membutuhkan dorongan energi. Irisan kecil daging lidah buaya bisa dicampurkan ke dalam pakannya, atau dijadikan jus lidah buaya, dengan perbandingan 1 bagian irisan daging lidah buaya dan 3 bagian air murni. Ini bisa diberikan 1-3 kali dalam seminggu.
Lidah buaya untuk menghentikan pendarahan kuku, paruh, dan bulu
Selama bertahun-tahun, bubuk styptic dianggap sebagai obat ampuh untuk menghentikan pendarahan pada kuku, paruh, dan bulu burung yang patah dan berdarah. Bubuk ini tersedia dalam berbagai merek.
Namun, sering terjadi kematian folikel bulu darah atau luka yang diobati dengan bubuk tersebut. Dalam kasus yang tidak begitu parah, hal ini mengakibatkan kematian jaringan di lokasi yang terkena.
Tepung maizena, tepung terigu, dan gula kemudian dianggap lebih efektif dalam menghentikan pendarahan, tidak seperti bubuk styptic. Apalagi ketiga bahan tersebut merupakan produk alam, sehingga relatif tidak mengandung racun.
Jika tepung maizena dikombinasikan dengan gel lidah buaya, bahkan hasilnya bisa lebih efektif dalam menghentikan pendarahan. Lidah buaya tak hanya berfungsi menghentikan pendarahan, tetapi juga membuat tepung maizena menjadi lebih melekat pada sumber pendarahan, misalnya kuku atau folikel bulu.
Penggunaannya bisa dengan cara mengoleskan campuran gel lidah buaya dengan tepung maizena, atau mengoleskan gel lidah buaya sebelum diolesi dengan tepung di bagian yang berdarah.
Lidah buaya sebagai penawar racun (detoksifikasi)
Lidah buaya juga bisa digunakan sebagai penawar racun bagi burung. Burung yang mengalami keracunan bisa disebabkan berbagai hal, misalnya memakan hewan / serangga beracun seperti kupu-kupu atau ngengat, pakan yang dikonsumsi sudah rusak / basi, sehingga mengganggu organ pencernaannya.
Aplikasi praktis dalam pemanfaatan lidah buaya
Hmmm, banyak juga ya khasiat lidah buaya untuk burung. Dan, sepanjang saya menceritakan manfaat lidah buaya, tidak ada satu uraian pun soal pemanfaatan lidah buaya dalam mengatasi gangguan pernafasan. Ini semata-mata untuk menghindari mereka yang kontra dengan alasan bisa membahayakan saluran pernafasan burung. Kalau urusan gangguan pernafasan (misalnya suara serak, dll), silakan diterapi pakai BirdFresh (he..he.. sekalian promo).
Dari berbagai manfaat lidah buaya, yang sudah dijelaskan panjang lebar sebelumnya, saya akan membuat aplikasi praktis untuk dua hal saja. Pertama, dijadikan bahan pakan. Kedua, dijadikan bahan semprot untuk berbagai keperluan. Berikut ini rinciannya :
1. Sebagai pakan penambah energi.
- Ambil daun lidah buaya, kemudian dibelah menjadi dua, dan ambil bagian dalam (daging) saja.
- Daging lidah buaya diiris-iris dengan ukuran kecil, kemudian campurkan beberapa potong (secukupnya) ke dalam wadah makanannya.
- Isi toples kaca dengan 1 liter air aquadest distilata (bisa dibeli di apotek / toko kimia).
- Masukkan potongan daging lidah buaya (115 gram) ke dalam cairan tersebut.
- Simpan toples ke dalam lemari es selama 24 jam. Pada 1 jam pertama, lidah buaya masih terlihat mengapung. Setelah beberapa jam, lidah buaya akan tenggelam ke dasar toples. Itu berarti cairan sudah siap digunakan, tetapi disarankan sampai melewati 24 jam.
- Air dari toples bisa digunakan untuk pengobatan burung. Misalnya dimasukan ke dalam sprayer untuk disemprotkan pada bulu / kulit burung yang suka menggigit dan mencabuti bulu-bulunya (asalkan tidak ada tungau / kutu pada bulu dan kulitnya). Bisa juga dipakai untuk mengobati bagian tubuh burung yag terluka.
- Jika akan digunakan sebagai minuman (jus) untuk burung, campurkan larutan yang sudah dibuat ini dengan aquadest distilata, dengan perbandingan 1 : 1.
Semoga bermanfaat.
—
Tidak ada komentar:
Posting Komentar